All Stories

Jumaat, 16 Mei 2014

JAKARTA - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) maupun bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto hingga kini belum menentukan calon wakilnya di Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang.

Kondisi ini membuat peluang terbentuknya poros baru, karena setiap partai masih punya waktu menganalisis situasi politik yang terus berkembang.

Direktur Eksekutif Political Institute (Polcomm) Institute, Heri Budianto mengatakan, penyebab alotnya penentuan cawapres bagi keduanya, lebih karena faktor kompetensi dari sang cawapres.

Keduanya harus berpikir matang agar tidak salah memilih wakil kelak diberi amanah memimpin negara pada periode mendatang.


"Jika Jokowi dan Prabowo salah pilih, maka akan menyebabkan kekalahan," ujar Heri  di Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Dosen FISIP Universitas Mercu Buana ini menambahkan, kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menentukan cawapres justru bisa menjadi keuntungan (advantage) bagi partai di luar poros Jokowi maupun Prabowo. Salah satunya yang diuntungkan lanjut Heri, ialah poros yang kemungkinan dibuat Partai Demokrat.

"Hal ini kemudian bisa membuat Demokrat muncul dan membaca peluang dan memainkan situasi ini. SBY tahu betul sehingga peluang itu walau kecil namun bisa dimainkan," jelasnya. (put)

Hati-hati Pilih Cawapres, Jokowi & Prabowo Bisa Keok di Pilpres

JAKARTA - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) maupun bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto hingga kini belum menentukan calon wakilnya di Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang.

Kondisi ini membuat peluang terbentuknya poros baru, karena setiap partai masih punya waktu menganalisis situasi politik yang terus berkembang.

Direktur Eksekutif Political Institute (Polcomm) Institute, Heri Budianto mengatakan, penyebab alotnya penentuan cawapres bagi keduanya, lebih karena faktor kompetensi dari sang cawapres.

Keduanya harus berpikir matang agar tidak salah memilih wakil kelak diberi amanah memimpin negara pada periode mendatang.


"Jika Jokowi dan Prabowo salah pilih, maka akan menyebabkan kekalahan," ujar Heri  di Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Dosen FISIP Universitas Mercu Buana ini menambahkan, kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menentukan cawapres justru bisa menjadi keuntungan (advantage) bagi partai di luar poros Jokowi maupun Prabowo. Salah satunya yang diuntungkan lanjut Heri, ialah poros yang kemungkinan dibuat Partai Demokrat.

"Hal ini kemudian bisa membuat Demokrat muncul dan membaca peluang dan memainkan situasi ini. SBY tahu betul sehingga peluang itu walau kecil namun bisa dimainkan," jelasnya. (put)

Posted at 8:37 PG |  by AhdaPriatna

0 ulasan:

Saran dan Kritik buat blog ini, tulis disini !!!

Followers

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top