JAKARTA - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan,
Joko Widodo (Jokowi) maupun bakal calon presiden dari Partai Gerindra,
Prabowo Subianto hingga kini belum menentukan calon wakilnya di
Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang.
Kondisi ini membuat
peluang terbentuknya poros baru, karena setiap partai masih punya waktu
menganalisis situasi politik yang terus berkembang.
Direktur
Eksekutif Political Institute (Polcomm) Institute, Heri Budianto
mengatakan, penyebab alotnya penentuan cawapres bagi keduanya, lebih
karena faktor kompetensi dari sang cawapres.
Keduanya harus berpikir matang agar tidak salah memilih wakil kelak diberi amanah memimpin negara pada periode mendatang.
Dosen FISIP Universitas Mercu Buana ini menambahkan, kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menentukan cawapres justru bisa menjadi keuntungan (advantage) bagi partai di luar poros Jokowi maupun Prabowo. Salah satunya yang diuntungkan lanjut Heri, ialah poros yang kemungkinan dibuat Partai Demokrat.
"Hal ini kemudian bisa membuat Demokrat muncul dan membaca peluang dan memainkan situasi ini. SBY tahu betul sehingga peluang itu walau kecil namun bisa dimainkan," jelasnya. (put)
0 ulasan:
Saran dan Kritik buat blog ini, tulis disini !!!